Kamis, 30 Mei 2013

lembar kerja : membuat kusen jendela

lembar kerja : membuat kusen jendela

1.  Tujuan
a. Tujuan umum
Di jaman sekarang ini kayu masih menjadi bahan baku yang masih banyak digunakan sebagai bahan untuk konstruksi bangunan,mebel,perlengkapan alat-alat rumah tangga dan lain-lain,salah satu contohnya adalah kusen.kusen adalah tempat untuk menggantungkan daun pintu maupun daun jendela atau untuk mendapatkan hubungan yang baik dan kokoh antara pintu atau jendela dengan dinding yang ada di sekelilingnya.
Dalam perkembangannya kusen telah banyak mengalami perubahan bentuk seiring dengan permintaan konsumen dan perkembangan jaman yang semakin maju.kusen pun kini menjadi lebih simple dan praktis dalam penggunaannya.
Dan akhirnya mahasiswa diharapkan dapat mengerti langkah-langkah pembuatan kusen dan dapat terampil dalam mendesain dan memodifikasi kusen agar suatu bangunan menjadi indah dan menarik.
b.   Tujuan khusus
Tujuan khusus dari lembar kerja ini adalah :
1.   Agar mahasiswa dapat mengetahui dan mengerti fungsi hubungan-hubungan dan sambungan-sambungan apa saja yang terdapat dalam kusen.
2.   Agar mahasiswa dapat terampil dalam mengunakan mesin-mesin tetap/stasioner, mesin-mesin fortable maupun alat-alat tangan kerja kayu.
3.   Melatih kreatifitas mahasiswa agar dapat mendesain kusen yang menarik dan bernilai tinggi.
4.   Agar mahasiswa dapat membuat dan mampu melaksakan pembuatan kusen secara mandiri maupun kelompok dengan hasil yang baik.
 2.  Pertanyaan Awal
 a.    Jelaskan kegunaan kusen ?
 b.   Apa saja yang harus diperhatikan dalam pembuatan  kusen ?
 c.    Sebutkan bagian-bagian dari kusen ?

 d.   Bagaimana cara merawat kusen agar awet dan tahan lama ?
 e.    Bagaimana cara mengawetkan kayu menggunakan cat ?
 f.    Jelaskan langkah-langkah merencanakan kusen ? 
g.  Bahan apa yang dipakai dalam pembuatan kusen ?


3.  Informasi umum
a.  Kegunaan kusen
Kusen dibuat untuk menggantungkan daun pintu maupun daun jendela atau untuk mendapatkan hubungan yang baik dan kokoh antara pintu atau jendela dengan dinding yang ada di sekelilingnya.
b.   Bagian-bagian kusen
1)   Ambang atas kusen
Berada pada bagian atas kusen yang posisinya horizontal. Biasanya memiliki lobang dengan ukuran 1/3 lebar kayu,kupingan,seponing plesteran. Dapat juga dimodofikasi. Umumnya tidak memiliki seponing kapur karena dapat mengakibatkan kayu menjadi lapuk karena seponing kapur merupakan kantung yang dapat menampung air,sehingga memperlemah kekuatan ambang atas. Usahakan lobang pada ambang atas tidak tembus agar tidak  menjadi kantong air.
2)   Ambang bawah kusen
terdapat pada bagian bawah kusen yang posisinya horizontal. Bagiannya sama seperti ambang atas kalebihannya memiliki seponing kapur.
3)   Tiang kusen
Terdapat pada bagian samping yang posisinya vertical. Tiang umumnya tidak memiliki pen, jika ada tambahan ambang tengah tiang kusen diberi lobang sebagai tempat pemasangan ambang tengah kusen. Bagian-bagian yang terdapat pada tiang kusen antara lain : Seponing kapur pada bagian tiang yang berhadapan dengan dinding,seponing jendela pada bagian tiang yang berhadapan dengan daun jendela, seponing plesteran.
4)   Ambang tengah dan ambang lengkung
Biasanya dipergunakan untuk memodifikasi kusen agar terlihat lebih indah.
5)   Seponing
Seponing adalah Lekukan /takikan memanjang ukuran 1x3 ; 1x 3,5 ; 1x4 dsb pada kusen atau ranga daun yang digunakan untuk menggantung daun pintu, jendela ataupun daun Ventilasi
6)   Seponing kapur
Seponing kapur adalah Sponing/lekukan tepi kusen ukuran 1x1 yang akan menempel pada diding/tembok.Terdapat pada tiang dan ambang yang berhadapan dengan dinding yang fungsinya untuk memperkuat kedudukan kusen pada tembok, karena seponing kapur merupakan kantung spesi.
7)   Seponing plesteran
Fungsinya agar lapis plester mendapat hubungan yang lebih baik dengan kosennya. Bila pintu menutup dengan keras getaran yang ditimbulkannya tidak mengakibatkan terlepasnya lapis plester.
8)   Seponing jendela
Fungsi dari seponing jendela adalah sebagai tempat menggantungkan daun jendela dan tempat pemasangan engsel.
9)   Angker pada tiang
Biasanya mempergunakan besi ditekuk yang dipasang pada tiang kusen yang berhadapan pada dinding. Fungsinya adalah memperkuat kedudukan kusen pada tembok. Agar kedudukan kosen jendela lebih kokoh dalam tembok kusen tersebut diberi angkur dari besi diameter 10 mm, 12 mm, 16 mm, panjang bagianyang lurus 15 cm, 20 cm dan 25 cm dan bagian yang dibengkokokan 5 cm – 6 cm. Kusen jendela paling sedikit diberi 2 buah angkur pada tiap tiangnya.
10)  Alur kapur
Alur kapur adalah Alur yang berbentuk/berpenampang segitiga atau segi empat yang dibuat pada bagian tengah belakang tiang kusen yang akan menempel diding, kurang lebih 70% tinggi tiang kusen dan dibuat tidak tembus (alur buntu)
11)  Profilan
Sisa Batang Kusen bagian paling atas dan bagian paling bawah yang dikurangi kelebarannya dan dibuat takikan agar dapat dipasang kedalam dengan kokoh.Fungsinya memperindah penampilan kusen.
12)  Kuping-Kuping/Telinga kusen
Kuping-Kuping/Telinga kusen adalah Sisa Batang Kusen bagian paling atas dan bagian paling bawah yang dikurangi kelebarannya dan dibuat takikan agar dapat dipasang kedalam dengan kokoh.
c.    Bahan dalam pembuatan kusen
Kayu Meranti
Bahan yang akan dipakai adalah kayu meranti jenis kayu ini meliputi 2 macam,ialah meranti putih yang warna kayunya putih mangkak dan meranti merah  yang warna kayunya merah muda agak abu-abu.kegunaan kayu cukup banyak,tetapi harus disesuaikan dengan berat ringannya meranti.yang berat digunakan untuk konstuksi ringan yang di lapis dengan bahan pengawet.dapat juga untuk dibuat prabot rumah tangga dan untuk bahan vinir dan peti.Berat jenis meranti putih adalah 0,29-0,96,Berat jenis meranti merah 0,29-1.09.kekuatan termasuk kelas II s/d IV dan keawetannya II s/d III.
d.   Pengawetan kusen
1)   Mengunakan Meni
Permukaan kayu yang menempel pada tembok antara lain bagian belakang kosen-kosen,bagian-bagian gelegar kayu menumpang pada tembok dan lain-lain,diberikan lapisan meni,untuk menahan masuknya lembab yang berasal dari tembok pengolesan meni sebiknya 2x.
Terdapat 2 macam meni,meni yang bahan asalnya oxid-timbel ( Pb3O4 dan PbO ) dan oxid-besi ( Fe2O3 ) yang dicampur dengan minyak cat (dari biji rami).bahan-bahan tersebut diatas atau yang sudah dicampur dengan bermacam-macam merk,dapat dibeli ditoko-toko besi.dalam perdagangan biasa disebut meni-timbel yang biasanya juga disebut “lood-menie” dan meni besi atau “ijzermenie” ( bahasa belanda ).
2)   Menggunakan cat
Lapisan cat,selain merupakan lapisan penahan lembab atau penahan perusakan kayu terhadap serangan serangga/cendawan,juga dapat memberikan keindahan pada bangunan keseluruhannya.
Perlu diperhatikan,bahwa sebelum melakukan pengecatan,kayu harus telah kering udara,kayu yang masih basah,kemudian di cat,menyebabkan terjadinya pembusukan kayu atau pelapukan,karena airnya tak dapat lagi menguap keluar.biasanya pelaksanaan pengecatan kayu baru sebagai berikut :
·   Pengamplasan muka kayu untuk menghilangkan serabut/serat kayu yang akan lepas,serta sedikit meratakan mukanya.
·   Perataan muka kayu dengan bahan pelamur.ini untuk meratakan gelombang-gelombang bekas ketaman.pelamur merupakan bahan dempul yang diencerkan dengan minyak cat.
·   Pengisian lubang-lubang dengan dempul.
·   Setelah pelamur kering,pengamplasan lagi,agak muka menjadi rata.
·   Pengecatan dengan cat dasar.maksudnya untuk menutup warna kayu pula kayu baru menyerap cat, dan cat dasar harganya lebih murah dari pada cat berwarna.
·   Setelah pengamplasan halus baru dimulai pengecatan dengan cat berwarna.
Ini merupakan lapisan pertama cat warna.setelah lapisan pertama kering,dilakukan pengamplasan halus,kemudian pengecatan sekali lagi untuk memperoleh lapisan cat yang terakhir.
e.    Hal yang harus diperhatikan
1)   Konstruksi untuk pembuatan kusen  juga dibuat sedemikian kaku,sehingga di kemudian hari tidak mengalami pelenturan
2)   Bila kusen mengalami perubahan bentuk, maka akan mengakibatkan jendela susah untuk ditutup dan dibuka dengan baik.
3)   Pada pemasangan kusen jangan sekali-sekali ada celah antara,pada pertemuan dinding dan kusen.
4)   Untuk mencegah penyusutan atau pelenturan tersebut,kayu yang digunakan harus mempunyai mutu yang baik.
f.       Ketentuan-ketentuan yang harus diketahui
Luas Kusen Pintu Jendela dan Ventilasi minimal 1/40 luas ruangan yang akan dipasang Kusen Pintu Jendela dan Ventilasi.misalnya lua ruangan ukuran 250 x 300 cm = 75000 cm,ruangan ini memerlukan penerangan/sirkulasi udara 1/40 atau 2,5% luar ruangan ini atau 1875 cm (25 x 75 cm) dan bila dibuat lebih luas tent akan lebih nyaman.Rencana ukuran lebar dan tinggi untuk pembuatan kusen jendela disesuaikan dengan berbagai altenatif pertimbangan antara lain ; pada ruang apa kusen itu akan dipasang ( ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, kamar tidur, kamar mandi dan wc, garasi dan lain-lain).Ukuran kusen juga menyangkut masalah dimensi bahan untuk masing–masing komponen.
Ukuran lubang kusen jendela untuk rumah tinggal berkisar :
·         Ruang tamu     : tinggi 150 cm s/d 170 cm, lebar 60 cm s/d 70 cm
·         Kamar tidur     : tinggi 100 cm s/d 130 cm, lebar 60 cm s/d 70 cm
·         Kamar mandi  : berupa ventilasi atau boven light
·         Gudang           : berupa ventilasi atau boven light
·         Garasi              : berupa ventilasi atau boven light
·         Dapur              : tinggi 100 cm s/d 120 cm, lebar 60 cm s/d 70 cm
4.  Keselamatan kerja
a.   hal-hal yang harus di perhatikan dalam bekerja :
1)      Hati-hati dalam mengerjakan tidak boleh ceroboh.
2)      petunjuk pengerjaan sesuai prosedur yang digariskan
3)      Tempatkan alat-alat dan bahan pada tempat yang semestinya dan aman.
4)      Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
5)      Pusatkan perhatian pada pekerjaan.
6)      Jangan memaksakan menghubungkan bagian-bagian yang belum sesuai ukurannya.
7)      Awali dan akhiri setiap pekerjaan dengan berdo’a agar mendapat perlindungan dari Yang Maha Kuasa.
8)      Setiap menghidupkan mesin perhatikan dan kontrol kebenaran putaran mesin.
9)      Pada saat pemotongan bahan bila ada yang lengkung berikan alas pada rongga lengkungan   kayu yang akan dipotong agar saat dipotong tidak bergerak dan menjepit daun gergaji.
10)  Pada saat pemotongan kayu panjang harus ada yang membantu memegang kayu agar lebih aman.
11)  Apabila diperlukan pembelahan bahan untuk menyamakan lebar bahan maka pilihlah sisi yang paling lurus menempel pada penghantar dan pada meja mesin, bila perlu diketam terlebih dahulu bidang I dan bidang II dengan mesin ketam perata.
12)  Semua kayu ayang akan diketam dengan mesin ketam penebal dikontrol terlebih dahulu ukurannya agar pengetaman tidak terlalu tebal atau melebihi kapasitas.
13)  Pada saat pembuatan sponing tidak tembus berilah tanda dengan tepat untuk pelaksanaan pembuatan sponing yang tepat dan baik.
14)  Untuk penyetelan mesin pada saat pembuatan sponing, alur,lis/profil dan pen kayu percobaan yang digunakan harus yang sesuai.
15)  Untuk pemotongan miring pada saat pembuatan kuping-kuping ujung kayu yang harus menumpu pada penghantar dengan stabil apabila pemotongan/pengirisan menggunakan mesin gergaji bundar berlengan.
b.   Alat keselamatan
1)   Pakaian kerja berfungsi untuk menjaga kesehatan badan.
2)   Kacamata kerja berfungsi Sebagai pelindung mata agar tidak terkena dari benda benda berbahaya.
3)   Penutup kepala ( helm kerja ) berfungsi untuk melindungi kepala dari benda-benda yang jatuh dari atas kita.
4)   Sarung tangan berfungsi untuk melindungi tangan dari serpihan kayu.
5)   Sepatu boot (sepatu kerja ) berfungsi untuk melindungi kaki dari benda benda berbahaya.
6)   Masker berfungsi untuk mencegah agar debu kayu tidak terhirup, karena debu kayu dapat merusak kesehatan.
7)   Pelindung Telinga berfungsi melidungi dari kebisingan mesin yang ada pada sekitar kita.

5.  Alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan kusen
a.   Peralatan yang diperlukan
1)   Alat-alat tangan kerja kayu yang dibutuhkan untuk pembuatan kusen dan daun jendela antara lain:
a)   Alat Lukis:
Pensil/Krespen,Meteran/Rol Meter,Perusut,Siku-Siku dan Jangka
b)   Gergaji kayu tangan:
Gergaji potong,Gergaji belah dan Gergaji punggung
c)   Ketam tangan:
Ketam panjang,Ketam pendek,Ketam penghalus dan Ketam sponing
d)  pahat tangan:
Pahat lubang dan Pahat tusuk
e)   Palu:
Palu Kayu dan Palu Besi
f)    Bor:
Bor engkol,Bor dada,Bor tongkat dan Bor pistol/Bor tangan listrik
g)   Klem:
Klem F dan Ragum/penjepit
2)   Mesin-mesin fortable yang digunakan untuk pengerjaan kusen dan daun jendela antara lain:
Mesin gergaji tangan listrik,Mesin Ketam tangan listrik,Mesin Pelubang segi empat dapat dijinjing,Mesin Router/Trimer tangan listrik,Mesin Bor tangan listrik
3)   Mesin-mesin stasioner yang digunakan untuk pengerjaan kusen dan daun jendela antara lain:
Mesin Gergaji Bundar Berlengan,Mesin Gergaji Bundar Bermeja,Mesin Ketam Perata,Mesin Ketam Penebal,Mesin Pelubang Segi Empat,Mesin Pelubang Rantai,Mesin Bor Horizontal,Mesin Bor Vertikal,Mesin Shaper/Mesin Pembentuk/Mesin Profil,Mesin Gergaji Pita.
b.   Bahan yang diperlukan
Tabel Bahan Kayu Yang Diperlukan Dalam Ukuran Bersih
No
Nama Kayu / Wood Name
Jumlah
Ukuran Asli
Ukuran Setelah Diketam
Keterangan
1
Meranti merah
2 potong
( 8 x 13 x 100 ) cm
(7 x 12 x 80) cm
Ambang atas dan Ambang bawah
2
Meranti merah
2 potong
( 8 x 13 x 170 ) cm
(7 x 12 x 160) cm
Tiang vertikal kanan, kiri dan tengah

6.  Langkah kerja
a.    Mempelajari modul secara cermat lengkap dengan gambar kerjanya
b.   Membuat daftar potongan bahan dengan cermat
c.    Menyiapkan alat-alat yang diperlukan
d.   Menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan
e.    Memotong bahan menggunakan mesin gergaji bundar berlengan
f.    Membelah bahan menggunakan mesin gergaji bundar bermeja bila diperlukan
g.   Mengetam bidang I dan II menggunakan mesin ketam perata
h.   Mengetam bidang III dan IV menggunakan mesin ketam penebal
i.     Mengatur penempatan posisi bahan kayu dan memberi tanda pareng
j.     Melukis gambar kerja sesuai gambar kerja
k.   Membuat lubang pada ambang tegak dan ambang atas
l.     Membuat pen pada ambang tengah dan bagian atas ambang tegak
m. Membuata sponing pada ambang tengah dan sisi dalam ambang tegak
n.   Membuat profil semua sisi/sudut kayu yang tidak disponing
o.   Membuat takikan pada ambang tegak bagian atas/Ventilasi
p.   Membuat sponing kapur
q.   Membuat alur kapur pada batang ambang tegak
r.     Membuat kuping-kuping
s.    Membuat krepyak datar
t.     Memeriksakan/menilaikan pekerjaan kepada guru/Instruktur.
7.  Pertanyaan Akhir
a.    Sebutkan apa yang harus di pakai pada saat bekerja ?
b.   Sebutkan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam berkerja ?
c.    Kenapa sarung tangan diperlukan pada saat bekerja ?
d.   Sebutkan alat-alat apa saja yang digunakn pada saat pembuatan kusen ?
e.    Sebutkan bahan-bahan apa saja yang digunakan pada saat pembuatan kusen ?
f.    Jelaskan kayu jenis apa yang digunakan dalam pembuatan kusen ?
g.   Berapa ukuran kayu yang digunakan dalm proses pembuatan daun jendela ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar